Kamis, 05 Maret 2020

CARA LEGALISASI IJAZAH DAN TRANSKIP NILAI UNTUK BEKERJA DI LUAR NEGERI



Hi Guys,

Makasih ya masih tetep setia membaca setiap postingan aku ^_^ Semoga apa yang aku tulis bisa membantu memberikan informasi yang jelas untuk kalian. Semua yang aku sharing berdasarkan pengalaman pribadi aku.

Postingan ini aku mau berbagi tahapan melegalisir ijazah dan transkip nilai, kalau kamu mau bekerja di luar negeri, ijazah dan transkip nilai kamu harus di legalisir dulu, kalau gak di legalisir gak akan berlaku di luar negeri. Walaupun ada juga sih beberapa negara yang gak mengakui ijazah dari universitas selain dari universitas negera mereka sendiri.

Kenapa aku repot-repot legalisir ijazah dan transkip nilai? Karena aku berencana mau bekerja nanti di Dubai. Walaupun suami aku ngasih nafkah tapi aku tetep mau punya penghasilan sendiri, mau punya uang sendiri, jadi bisa bebas nanti mau beli sesuatu, gak bergantung (udah terbiasa mandiri say hahaha).

Yuk ah langsung aja deh ke tahapannya :

1. Legalisir di Kampus
Setelah 8 tahun gak pernah ke kampus hahah. Ke kampus tanggal 3 Februari 2020 dengan bawa ijazah asli, transkip nilai asli, fotokopi ijazah 10 lembar, fotokopi transkip nilai 10 lembar. Langsung aja deh ke bagian kesekretariatan fakultas, nah pas sampe sana, si Dekannya lagi sibuk nguji skripsi. Ternyata mahasiswa lagi pada sidang skripsi. Akhirnya nunggu lumayan lama cuma untuk dapet legalisir di fotokopi’an ijazah dan transkip. Oiya, legalisir di kampus aku bayar, aku pikir tuh gratis donk makanya aku udah bawa fotokopi ijazah dan transkip masing-masing 10 lembar. Tapi karena bayar Rp 5.000 per lembar. Jadi total bayarnya Rp 50.000 (legalisir fotokopi ijazah 5 lembar dan legalisir fotokopi transkip nilai 5 lembar), gak jadi 10 lembar soalnya mahal cyinnnn… Prosesnya 1 hari.

Jam Pelayanan Di Kampus Aku


2. Legalisir di Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Karena ijazah dan transkip nilai aku di keluarkan oleh universitas swasta jadi aku harus minta legalisir Kemenristekdikti. Tapi kalau ijazah dan transkip nilai kamu dari universitas negeri, tahapan no 2 ini bisa di skip ya dan lanjut ke tahap no 3. Sebelum ke Kemenristekdikti harus siapin beberapa dokumen yang harus di bawa, yaitu :

a. Surat permohonan yang di tujukan :

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Di Gedung D, Jln Jend. Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat, 10270

Jadi isi suratnya itu data diri (nama, nomor mahasiswa, nama universitas, program studi, fakultas, tahun masuk, tahun lulus) dan jelaskan tujuan minta legalisir untuk apa. Contoh suratnya bisa klik gambar di bawah ini ya.

Contoh Surat Permohonan Ke Kemenristekdikti

b. Surat keterangan/pengantar dari universitas yang membuktikan bahwa kamu adalah lulusan universitas tersebut

Karena kampus aku gak ngeluarin surat ini jadi aku ganti dengan bukti lain, aku buka website kampus aku, trus aku klik data alumni trus aku input nama dan nomor mahasiswa aku, langsung deh keluar data aku di kampus seperti nama, tahun masuk, tahun lulus, judul skripsi, trus langsung aku screenshoot dan aku print deh buktinya itu.

c. Print out rekaman akademik dari data Kemenristekdikti
Caranya buka website https://forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa atau https://pddikti.ristekdikti.go.id/ nah nanti tinggal input nama lengkap/nomor mahasiswa dan nama universitas trus klik search, nanti muncul deh data kamu dan riwayat studi kamu. Langsung di screenshoot aja dan di print deh.profile mahasiswa dan riwayat status kuliah.

d. Fotokopi ijazah 3 lembar dan fotokopi transkip nilai 3 lembar karena maksimal legalisir di Kemenristekdikti itu cuma 3 lembar.

Udah cuma itu aja yang harus di bawa, alamat Kemenristekdikti itu di Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta. Gedungnya di sebelah Mall FX Sudirman, kalau naik transjakarta turun aja di halte GBK, nanti jalan kaki deh atau kalau gak mau ribet naik ojek online. Nah dari pintu masuk langsung aja masuk ke ruangannya, letaknya di lantai bawah, gak jauh dari satpam, kalau bingung tanya satpam aja ya.

Aku ke Kemenristekdikti tanggal 7 Februari 2020, pas masuk langsung minta nomer antrian aja, trus nanti di kasih formulir untuk di isi, trus tunggu nama di panggil, setelah di panggil langsung serahkan aja dokumennya (point a-d), nanti si petugasnya akan kasih tanda terima yang harus di bawa kalau nanti udah jadi legalisirnya. Tanggal 14 Februari 2020, aku balik lagi ke Kemenristekdikti untuk ambil hasil legalisirnya, jadi prosesnya 5 hari kerja, pas ngambil cukup bawa tanda terima yang waktu itu di kasih petugasnya. Biayanya? GRATIS.

Oiya, kalau kamu mau ijazah dan transkip nilai asli kamu di legalisir, tinggal di lampirkan aja ya sama dokumen yang lainnya (point a-d), tapi kalau ijazah dan transkip asli kamu di laminating berati laminatingnya harus di buka dulu karena gak boleh kalau ada laminatingnya. Hati-hati ya Guys buka laminatingnya, jangan sampe malah ngerusak ijazah dan transkip nilai asli kamu.

Bukanya jam 08.30 – 14.00, istirahat jam 12.00 – 13.00.

Jam Pelayanan Di Kemenristekdikti

3. Terjemahkan ijazah dan transkip nilai di penejermah tersumpah

Aku pakai sworn translator yang sama ketika aku nerjemah’in dokumen-dokumen persyaratan dulu waktu mau nikah. Klik aja link ini ya https://kimberliajadeh.blogspot.com/2019/10/sworn-translator-marriage-document.html Prosesnya 4 hari kerja (tanggal 19 Februari 2020 aku transfer uangnya dan kirim data via whatsapp trus tanggal 25 Februari 2020 aku terima deh hasil terjemahannya di rumah aku). Harganya Rp 75.000 per lembar, hasilnya 4 lembar (ijazah 1 lembar + transkip 3 lembar) jadi Rp 300.000 + biaya kirim pake TIKI Express Rp 18.000 + biaya transfer antar bank Rp 6.500 so total biaya translate Rp 324.500.

4. Legalisir di Kementerian Hukum dan HAM

Aku pernah sharing tentang cara legalisir dokumen di Kemenkumham, klik link ini aja ya https://kimberliajadeh.blogspot.com/2020/01/legalization-of-post-marriage-documents.html bedanya nanti pas di jenis dokumen, tinggal pilih aja “dokumen pendidikan” untuk fotokopi ijazah dan fotokopi transkip nilai, dan pilih “dokumen terjemahan” untuk ijazah dan transkip nilai hasil translate. Prosesnya 2 hari kerja. Biayanya Rp 50.000 per dokumen (yang di legalisir itu ada 6 dokumen yaitu ijazah asli, transkip nilai asli, fotokopi ijazah, fotokopi transkip, ijazah translate, transkip translate) jadi total biayanya Rp 300.000.

5. Legalisir di Kementerian Luar Negeri

Well sama seperti point 4, cara legalisir di Kemenlu pernah juga aku sharing juga bisa klik link berikut ya https://kimberliajadeh.blogspot.com/2020/01/legalization-of-post-marriage-documents.html Bedanya nanti pas di jenis dokumen, tinggal pilih aja “ijazah” untuk fotokopi ijazah, fotokopi transkip, ijazah asli dan transkip asli. Dan pilih “dokumen terjemahan” untuk ijazah dan transkip nilai translate. Prosesnya 2 hari kerja (kalau inputnya sebelum jam 3 sore) tapi kalau inputnya setelah jam 3 sore prosesnya 3 hari kerja. Harganya Rp 25.000 per dokumen jadinya Rp 150.000 + Rp 6.500 biaya transfer antar bank = Rp 156.500 untuk 6 dokumen.

Udah sih itu aja prosesnya Guys. Kalau kalian udah dapet job offer dari luar negeri berati ada satu tahap lagi yaitu legalisir di kedutaan negara tersebut, tapi berhubung aku belum dapet job offer dan baru akan ngelamar setelah aku pindah ke Dubai jadi tahap legalisir di kedutaan aku skip.

Dokumen yang di legalisir :
1. Ijazah Asli
2. Transkip Nilai Asli
3. Fotokopi Ijazah
4. Fotokopi Transkip Nilai
5. Ijazah yang sudah di terjemahkan
6. Transkip nilai yang sudah di terjemahkan

So waktu yang di butuhkan untuk proses ini yaitu 15 hari kerja dan biayanya Rp 831.000 (belum termasuk biaya transport, biaya fotokopi ya hahaha). Oiya kalau kamu minta legalisir di kedutaan juga ada biayanya dan ini aku kurang tahu berapa, lebih jelas bisa kalian hubungi kedutaannya ya.

Makasih ya Guys udah mampir di sini ^_^

Find me on
Instagram @Sheisrizki
Youtube Channel “QNaInLove RN”

Rabu, 04 Maret 2020

CARA BUAT SIM INTERNASIONAL BERLAKU UNTUK 188 NEGARA


HOW TO MAKE INTERNATIONAL DRIVING PERMIT

Hello Guys,
Apa kabar? Ahh udah lama gak nulis, postingan terakhir tentang cara legalisir dokumen (https://kimberliajadeh.blogspot.com/2020/01/legalization-of-post-marriage-documents.html) Emang masih sibuk ngurusin dokumen pasca nikah yang gak kelar-kelar hahaha.

Well, di postingan ini aku mau sharing cara buat SIM Internasional TANPA CALO (pokoknya semua yang aku sharing adalah cara mandiri). Jadi ini bermula dari ketika aku liat postingan di Instagramnya @Divisihumaspolri tentang daftar SIM Internasional yang udah bisa online. Nah pas lagi antri legalisir di Kemenkumham tanggal 3 Maret 2020 aku tuh iseng buka websitenya nah pas liat harga buat SIM Internasionalnya terjangkau jadilah aku tuh TERGODA hahaha.

Yowes akhirnya tangan kreatif aku pun daftar online SIM Internasional ini hahahah. Sebelum kalian mulai buka websitenya, yang harus di siapkan yaitu :
      1.       KTP
2.     SIM Indonesia (SIM A Indonesia untuk SIM B Internasional Mobil, kalau SIM C Indonesia untuk SIM A Internasional Motor, selebihnya aku lupa haha).
3.       Paspor
4.       Nomor rekening tabungan

Nah langkah-langkah daftarnya yaitu :
2. Klik “Daftar”
3. Isi nama lengkap sesuai paspor
4. Pilih SIM Indonesia yang kamu punya
5. Isi nomor SIM Indonesia kamu
6. Pilih gerai SIM Internasional
7. Pilih tanggal kedatangan
8. Klik lanjut

Setelah itu kamu akan di suruh isi data diri lainnya seperti nomor paspor, masa berlaku paspor, jenis kelamin, dan lain-lain. Pokoknya isi semua data dengan jujur, benar dan sesuai identitas. Nanti kamu juga akan di minta memilih mau pembayaran melalui bank apa. Ada 2 pilihan yaitu bank BRI dan lainnya. Kalau kamu punya rekening Bank BRI, langsung aja pilih Bank BRI, nanti akan di kasih nomor virtual account untuk pembayaran via atm/mobile banking BRI. Tapi kalau kamu gak punya rekening Bank BRI (Aku juga gak punya hahaha) pilih pembayaran “Lainnya” setelah itu kamu akan dapet nomor virtual account untuk pembayarannya, di sini aku sempet bingung karena cara pembayaran di websitenya gak jelas, cuma tertulis “Bisa di lakukan di semua ATM berlogo ATM Bersama”. Berkali-kali nyoba masukin nomor virtual accountnya di menu virtual account gagal mulu. Akhirnya baru lah nemu ternyata itu bukan nomor rekening yang bisa langsung di input di menu virtual account, jadi caranya :
1. Pilih transfer ke bank lain
2. Masukkin kode bank nya “987” (Ini kode bank ATM Bersama)
3. Baru deh input nomor rekeningnya
4. Masukkin nominalnya
Akhirnya berhasil juga, oiya untuk pembayaran ini maksimal 2 jam setelah daftar ya, lebih dari 2 jam kayaknya sih angus deh.

Nah setelah berhasil bayar, jangan lupa simpen bukti pembayarannya. Trus cek email kamu karena akan terima email konfirmasi kalau pembayaran berhasil, jangan lupa di print ya.

Aku cek di blog orang katanya dokumen yang harus di siapkan :
1. KTP Asli
2. Fotokopi KTP 1 lembar
3. SIM Indonesia Asli
4. Fotokopi SIM Indonesia 1 lembar
5. Paspor Asli
6. Fotokopi paspor 1 lembar
7. Foto background biru 4x6 (4 lembar)
8. Materai Rp 6000
9. KITAP Asli (untuk WNA)
10. Fotokopi KITAP 1 lembar (untuk WNA)
11. Hasil print bukti pendaftaran dan pembayaran yang di kirim ke email

Nah tanggal 4 Maret 2020, aku dateng ke Korlantas SIM Internasional dengan bawa semua dokumennya. Alamatnya : Jl. Letjen M.T. Haryono No 37-38, Rt 8/RW 2, Cikoko, Pancoran, Jaksel. Cara kesana? Kalau gak mau ribet bisa naik ojek online, tapi kalau aku naik Transjakarta. (Dari rumah naik Transjakarta nomer 11A, transit di halte Pemuda Rawamangun, lanjut naik Transjakarta no 4K turun di halte Tebet BUMD, dari pintu keluar belok kiri, turun tangga, jalana lurus aja, trus ada belokan, belok kanan, nah Korlantasnya di samping kuburan. Dari plang masuk lurus aja, ada masjid, nah sebelah masjid itu gedung untuk SIM Internasionalnya. (Kalau bingung tanya orang aja ya).


Pas masuk langsung ambil nomer antrian, kalau di tanya bilang aja udah daftar online dan udah bayar juga. Trus nunggu nama di panggil, aku sih nunggu gak lama ya sekitar 30 menit karena gak terlalu rame. Nah pas di panggil, yang di minta cuma :
1. E-KTP Asli
2. SIM Indonesia Asli (aku kasih SIM A Indonesia)
3. Paspor Asli
4. Hasil print bukti pendaftaran dan pembayaran

Udah cuma itu aja yang di minta sama petugasnya. Nah trus E-KTP dan SIM yang di bawa langsung di scan gitu di mesin card reader sama petugasnya. Nah trus petugas akan konfirmasi ulang data kita, setelah itu lanjut deh foto, abis itu rekam sidik jari. Udah deh kelar, semudah itu Guys, gak ada tes--tes'an karena sudah melampirkan SIM Indonesia. Apesnya pas aku dateng sistemnya lagi error jadi SIM Internasionalnya gak bisa jadi di hari yang sama (seharusnya bisa di tunggu dan langsung jadi). Karena system lagi error akhirnya di tanya sama petugasnya “Mau di ambil sendiri atau mau di kirim pakai gojek atau pake TIKI?” Ya akhirnya aku pilih “Kirim pake gojek”. Jadi petugasnya kasih nomer handphone dan aku di suruh wa ke nomor tersebut, nulis nama dan minta di kirim via apa. Pas aku tanya sama petugasnya jadinya berapa hari, si petugasnya masih belum tahu, infonya jika sudah jadi akan di kabari melalui wa. Yoweslah apa boleh buat.

Setelah ngirim wa ke nomor tersebut, trus kelar deh. Berharap sih tuh SIM Internasional bisa cepet jadinya.

Nanti aku update lagi ya kalau SIM Internasionalnya udah jadi.

SIM Internasional ini berlaku selama 3 tahun terhitung sejak tanggal penerbitan. Berlaku untuk 188 negara (info dari Instagram @Divisihumaspolri)

Tanggal 10 Maret 2020, aku wa ke nomor yang di kasih waktu itu dan di infokan kalau SIMnya bisa di ambil tanggal 11 Maret 2020. Nah agak bingung juga kenapa "Di ambil" padahal aku request di kirim pake gojek.

Trus tanggal 12 Maret 2020, aku wa lagi nanya kenapa belum di kirim. Trus di balesnya "silahkan ibu order gojeknya". Nah aku pikir kirim via gojek itu yang nanggung biayanya si Korlantasnya karena waktu yang pas aku bikin tanggal 4 Maret 2020, si petugasnya bilang biaya kirim di tanggung korlantas. Tapi aku males ya daripada lama akhirnya aku order deh go-send untuk ambil SIM Internasional aku. Biaya go-send dari Korlantas ke kantor aku Rp 25.500. Mayan sih ya biaya kirimnya tapi yang penting SIM Internasional aku udah aku terima dengan selamat ^_^ Aku sih berharap ke depannya jika terjadi error sistem lagi seperti ini harusnya biaya kirim yang tanggung si Korlantas ya. Karena itu masalah di sistem mereka, kan seharusnya SIM Internasional ini bisa jadi di hari yang sama kalau tidak ada masalah sistem.


Biayanya berapa? Kalau bayar pakai bank BRI, biayanya Rp 250.000, tapi kalau bayar pake bank selain bank BRI yaitu Rp 255.000 + biaya transfer Rp 6.500 = Rp 261.500 + biaya go-send Rp 25.500 jadi total biaya untuk SIM Internasional ini Rp 287.000 dengan proses pembuatan 6 hari kerja. (karena faktor sistem Korlantas yang error).

Makasih ya udah mampir ke sini ^_^

Find me on
Instagram @Sheisrizki
Youtube Channel “QNaInLove RN”



Senin, 20 Januari 2020

LEGALIZATION OF POST MARRIAGE DOCUMENTS - MIXED MARRIAGE (INDONESIAN-INDIAN COUPLE)


PROSES LEGALISASI DOKUMEN SETELAH PERNIKAHAN TANPA CALO


Hi Guys,

Welcome back here ^_^

Postingan ini aku mau berbagi tentang cara-cara melegalisir buku nikah di 3 kementerian dan kedutaan. Sebagai informasi, buku nikah yang di keluarkan KUA harus di legalisir 3 kementerian dan kedutaan agar bisa di akui secara International.
Untuk pasangan muslim, setelah menikah akan menerima buku nikah dari KUA (sorry kalau agama selain Islam aku kurang paham, kayaknya sih kalau gak salah, pasangan non-muslim dapet akta pernikahan dari catatan sipil). Di sini aku mau berbagi pengalaman aku aja ya, karena aku muslim dan juga menikah secara muslim jadi setelah nikah aku dapetnya buku nikah dari KUA.

Langsung aja ya Guys ke tahapan legalisir.

1.       Legalisir Fotokopi Buku Nikah di KUA
Tanggal 3 Desember 2019, aku ke KUA Cakung karena KUA Cakung yang mengeluarkan buku nikah aku. Dokumen yang perlu di bawa :

a.           Buku nikah asli (suami dan istri)
b.           Fotokopi buku nikah 10 rangkap (sebelum di fotokopi kalian harus memastikan bahwa semua data yang tertera di buku nikah sudah sesuai dan juga pastikan kolom mahar sudah di isi, tidak boleh kosong, jika kolom mahar masih kosong, kamu harus minta agar petugas KUA menginput data mahar kamu di buku nikahnya dulu, jika sudah baru deh di fotokopi buku nikahnya)

Pas dateng ke KUA bilang aja ke petugasnya mau minta legalisir di fotokopi buku nikah. Prosesnya tergantung KUAnya ya. Kebetulan KUA Cakung agak resek, pada saat aku dateng di bilangnya Kepala KUA lagi gak ada, besok aja di ambil hasil legalisirnya eh pas aku udah di jalan pulang di telepon katanya udah kelar di legalisir, ngeselin banget deh pokoknya, bikin jadi bolak-balik dan buang-buang ongkos grab hufft. Dan seharusnya tidak bayar alias gratis tapi petugasnya minta duit, aku kasih deh Rp 20.000 karena aku males berdebat.

2.       Legalisir di Kementerian Agama
Tanggal 4 Desember 2019, aku Kementerian Agama (alamatnya di Jl. M. H. Thamrin No 6 Jakarta Pusat lantai 9). Dokumen yang di bawa :

a.           Buku nikah asli (suami dan istri)
b.           Fotokopi buku nikah yang udah di legalisir KUA 3 rangkap
c.            Fotokopi paspor WNA (dhi paspor suami aku)
d.           Fotokopi KTP WNI (dhi ktp aku)
e.           Fotokopi NOC For Marriage (Surat single suami yang dulu di pake pas mau daftar nikah di KUA)
f.            Formulir (ini nanti di kasih kok sama petugasnya)

Formulir dari staff Kementerian Agama

Kementerian Agama Lt 9 (tempat untuk legalisasi dokumen)

Syarat untuk legalisasi dokumen di Kementerian Agama
Prosesnya kurang lebih 30 menit, oiya kalau mau legalisir paling lambat jam 14.00 ya dan pakai baju yang sopan karena untuk wanita kalau pakai rok di atas dengkul tidak boleh masuk (gitu sih kata resepsionisnya). Tidak ada biaya alias GRATIS.

3.       Legalisir di Kementerian Hukum dan HAM
Tanggal 4 Desember 2019 setelah buku nikah sudah di legalisir Kementerian Agama, langkah selanjutnya adalah menginput data di Kementerian Hukum dan HAM.

Tahapannya :
a.           Buka website https://ahu.go.id/
b.           Klik “legalisasi”
c.            Klik “Pemohon”
d.           Klik “registrasi”
e.           Input data seperti nama lengkap, jenis kelamin, nomor handphone, nomer identitas, username, email, password, ulangi password, masukkan kode verifikasi
f.            Klik “daftar”
g.           Nanti akan terima email verifikasi dari Kemenkumham (cek email kamu)
h.           Setelah email sudah terverifikasi baru deh bisa mulai input dokumen.

Caranya :
a.           Buka website https://ahu.go.id/
b.           Klik “legalisasi”
c.            Klik “Pemohon”
d.           Klik “Login”
e.           Input “username” dan “password”
f.            Klik “Login
g.           Klik “main menu”
h.           Klik “Beranda”
i.             Klik “Permohonan”
j.             Klik “Daftar Permohonan”
k.           Klik “Buat Permohonan”
l.             Input data seperti nama lengkap, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, nomor handphone, email, nomor identitas, kewarganegaraan pemohon, alamat dan klik “berikutnya”
m.         Klik “Jenis Dokumen”
n.           Pilih “Dokumen Pernikahan”
o.           Input nomor dokumen
p.           Pilih jumlah dokumen
q.           Pilih tanggal dokumen
r.            Input nama pejabat yang menandatangani dokumen
s.            Jabatan si pejabat yang menandatangani dokumen
t.            Instansi penerbit dokumen
u.           Negara tujuan
v.           Wilayah tempat pencetakan sticker
w.         Lalu upload deh foto dokumen yang mau di legalisir
x.           Klik “Simpan dan Lanjutkan”

Setelah itu menunggu dokumen di verifikasi. Jika sudah di verifikasi, akan menerima kode pembayaran, print kode pembayarannya.

Tanggal 5 Desember 2019 aku dateng ke Kementerian Hukum dan HAM yang alamatnya di Gedung CIK’s di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (kalau naik kereta turun aja di stasiun cikini dan jalan kaki ke Gedung CIK’s, kalau gak mau ribet langsung aja pake ojek online haha).
Dokumen yang harus di bawa :
a.       Buku nikah suami dan istri (asli) yang sudah di legalisir oleh KUA dan Kementerian Agama
b.      Fotokopi buku nikah yang sudah di legalisir oleh KUA dan Kementerian Agama
c.       Fotokopi paspor WNA (dhi paspor suami aku)
d.      Fotokopi KTP WNI (dhi KTP aku)
e.      Kertas kode pembayaran yang dari website Kementerian Hukum dan HAM

Tahapannya :
a.       Pas masuk langsung aja ambil nomer antrian (di samping resepsionis ada mesin cetak nomer antrian)
b.      Setelah itu langsung aja masuk ke ruangan (letak ruangannya deket dari mesin cetak itu kok)
c.       Pas masuk ke ruangan itu, langsung aja ke bank pembayarannya, di sana ada 2 bank yaitu BNI dan BJB. Tinggal pilih mau yang mana, waktu itu aku pilih BNI, jadi aku langsung ke loket BNI dan menyerahkan kertas print kode pembayarannya.
d.      Bayar deh, biaya legalisir itu Rp 50.000/lembar (legalisirnya berbentuk sticker ya Guys). Waktu itu aku legalisir 4 dokumen yaitu buku nikah istri, buku nikah suami dan fotokopi buku nikah 2 lembar jadi total biaya yang aku bayarkan Rp 200.000).
e.      Teller bank akan memberikan bukti bayar dan selanjutnya nunggu deh nomer antrian yang tadi di ambil.
f.        Setelah nomer di ambil, akan di informasikan harus ke loket berapa. Langsung aja samperin loketnya pas di panggil
g.       Serahkan bukti bayar yang dari bank dan nomer antrian ke Petugas loket
h.      Petugas loket akan memverifikasi ulang perihal jumlah sticker yang kita minta
i.         Selanjutnya petugas loket akan memberikan stickernya ke kita

Nomor antrian di Kementerian Hukum dan HAM
Pas nerima stickernya aku agak bingung gimana cara nempelnya karena di buku nikah asli sudah tidak ada lembar kosong. Akhirnya petugasnya bantuin aku masangin stickernya, jadi di tambahin kertas putih gitu di dalem buku nikah aku dan stickernya di tempel di kertas putih itu. Petugasnya ramah dan baik.
Proses untuk legalisir di Kementerian Hukum dan HAM adalah 2 hari (1 hari input dokumen di website dan 1 hari ngambil stickernya di Gedung CIK’s). Tapi semuanya tergantung dari kelengkapan dokumennya ya, jika dokumen lengkap dan sesuai maka verifikasi bisa cepet tapi jika tidak sesuai bisa di tolak gitu sama Kementerian Hukum dan HAM nya. Tapi Alhamdulillah dokumen aku sesuai jadi bisa dapetin legalisir ini dalam waktu 2 hari. Biayanya itu Rp 200.000 untuk buku nikah suami, buku nikah istri dan 2 fotokopi buku nikah (Harga stickernya Rp 50.000/lembar)

4.       Legalisir di Kementerian Luar Negeri
                Tanggal 5 Desember 2019, setelah aku dapet legalisir dari Kementerian Hukum dan HAM, selanjutnya aku daftar untuk dapetin legalisir Kementerian Luar Negeri.
Tahapannya :
a.       Install aplikasi “Legalisasi Dokumen” (developernya DitjenProtokol & Konsuler) dari Google apps store
b.      Selanjutnya registrasi dulu ya
c.       Setelah registrasi berhasil, lanjut klik “Buat Permohonan”
d.      Klik simbol orang di bagian kanan bawah
e.      Klik “KEMLU”
f.        Pilih Negara tujuan
g.       Klik tanda “+”
h.      Lalu pilih dokumen apa yang mau di legalisir (aku pilih “akte nikah”)
i.         Klik tanda “+”
j.        Lalu pilih dokumen yang mau di upload (jadi sebelum memulai proses ini, kamu foto dulu buku nikah yang sudah di legalisir Kementerian Hukum dan HAM)
k.       Lalu pilih tanda panah ke kanan
l.         Lalu isi no pengesahan, nama pengesah, lembaga (cek sticker dari Kementerian Hukum dan HAM, input data berdasarkan sticker itu)
m.    Lalu klik tanda cek list
n.      Selanjutnya menunggu verifikasi, jika sudah di verifikasi akan menerima notifikasi.
o.      Jika sudah menerima notifikasi, akan di informasikan data untuk pembayaran
p.      Lanjut bayar, waktu itu aku bayar melalui mobile banking bni (aku screenshoot setelah pembayaran berhasil)
q.      Lalu buka lagi aplikasi “Legalisasi Dokumen”
r.        Klik “Upload Bukti Pembayaran”
s.       Setelah itu nunggu lagi pembayaran di verifikasi
t.     Jika pembayaran berhasil di verifikasi, akan menerima notifikasi kapan sticker legalisir bisa di ambil. (jangan lupa di screenshot lalu di print)

Notifikasi setelah dokumen di verifikasi dan juga informasi perihal biaya yang harus di bayar
Notifikasi setelah pembayaran di verifikasi dan di validasi

Tanggal 9 Desember 2019, aku dateng ke Kementerian Luar Negeri di Jalan Taman Pejambon
No 6 Jakarta Pusat. Waktu itu aku kesana naik ojek online ya jadi kurang tahu kalau naik bus.

Dokumen yang di bawa (jangan lupa dokumennya taro di map ya) :
a.       Print bukti pembayaran (screenshoot dari mobile banking BNI)
b.      Notifikasi pembayaran valid dari aplikasi Kemenlu
c.      Buku nikah asli suami dan istri yang sudah di legalisir oleh KUA, Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan HAM
d.      Fotokopi buku nikah yang sudah di legalisir oleh KUA, Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan HAM
e.      KTP (karena nanti pas masuk KTP akan di tukar ke kartu pengunjung di satpam)

Nomor antrian di Kementerian Luar Negeri
Tahapannya :
a.       Ambil nomer antrian
b.      Nunggu nomer di panggil
c.       Setelah di panggil, serahkan map dokumen ke petugas
d.      Petugas akan menyuruh kita duduk dan petugas akan melakukan pengecekan
e.      Nunggu di panggil lagi
f.        Setelah di panggil, dokumen akan di kembalikan ke kita tapi dokumennya sudah di tempel sticker Kemenlu.

Proses untuk legalisir di Kementerian Luar Negeri adalah 3 hari (1 hari input dokumen di aplikasi, 1 hari proses verifikasi data serta pembayaran, dan 1 hari ngambil stickernya di Gedung Kemenlu). Tapi semuanya tergantung dari kelengkapan dokumennya ya.. Tapi Alhamdulillah dokumen aku sesuai jadi bisa dapetin legalisir ini dalam waktu 3 hari. Biayanya itu Rp 100.000 untuk buku nikah suami, buku nikah istri dan 2 fotokopi buku nikah (Harga stickernya Rp 25.000/lembar)

5.       Legalisir di Kedutaan India
                Tanggal 23 Desember 2019, aku ke kedutaan India di Jl H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (kalau naik transajakarta turun aja di halte Patra Kuningan/Kuningan Timur, dari halte tinggal jalan kaki ke kedutaan).
Dokumen yang di bawa :

a.       Buku nikah suami dan istri asli yang sudah di legalisir KUA, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri

b.      Fotokopi buku nikah istri yang sudah di legalisir KUA, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri (1 rangkap)

c.       Fotokopi buku nikah suami yang sudah di legalisir KUA, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri (1 rangkap)

d.      Fotokopi paspor WNA India (dhi paspor suami)

e.      Fotokopi WNI (dhi fotokopi KTP aku)

f.        Formulir (nanti di kasih sama petugasnya)


Tahapannya :

a.       Ambil nomer antrian

b.      Isi formulirnya

c.       Nunggu di panggil

d.      Setelah di panggil, serahkan dokumen ke petugasnya

e.      Nanti petugasnya akan memberikan nota pembayarannya

f.        Lanjut ke loket pembayaran, bayar deh

g.       Setelah itu akan di kasih bukti pembayaran lunas

Kwitansi Pembayaran di Kedutaan India
Tanggal 24 Desember 2019, aku balik lagi ke Kedutaan India, tujuannya adalah ambil buku nikah yang sudah di legalisir. Untuk pengambilan di mulai dari jam 16.00-16.30 ya. Pas dateng langsung aja bilang ke satpamnya mau ambil buku nikah legalisir, nanti di suruh isi data di buku besar dan di kasih buku nikah yang sudah di legalisir trus kita di suruh tandatangan dan tulis nomer handphone serta nama dan tanggal di kertas tanda terima gitu. Udah deh kelar. Alhamdulillah.
Proses untuk legalisir di Kementerian Luar Negeri adalah 2 hari (1 hari submit dokumen dan 1 hari pengambilannya). Biaya legalisir untuk 2 buku nikah (istri dan suami) Rp 784.000.

Oke Guys jadi seperti itulah proses legalisasi dokumen setelah menikah. Jadi total waktu yang di perlukan untuk proses legalisasi ini adalah 9 hari. Biaya totalnya Rp 1.104.000 (KUA Rp 20.000, Kemenkumham Rp 200.000, Kemenlu Rp 100.000 dan kedutaan Rp 784.000). Ini belum termasuk biaya fotokopi dan transportasinya ya hahaha.

Thank you ya sudah mampir ke blog aku, semoga informasi ini bermanfaat ya.

Find me on
IG @Sheisrizki
Youtube “QNaInLove RN”